• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Dari Abu Dzar r.a: Rosululloh SAW bersabda 'Barang siapa mengucapkan "Laa illaha illallooh" kemudian meninggal,maka pasti masuk surga".
  • An-Nashr: 1-3: "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.".
  • Dari Anas r.a: Rosululloh SAW bersabda "Akan keluar dari Neraka bagi orang yang mengucapkan "Laa illaha illallooh" walau hanya sebesar butir iman di hatinya".
  • H.R. Bukhari Muslim:"Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku"..
  • Abi Hurairah r.a:"Demi Alloh, aku beristighfar dan meminta taubat kepada Alloh SWT dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali".
  • Abu Hurairah r.a:Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Akan ada rombongan dari umatku tujuh puluh ribu masuk surga tanpa hisab, bercahaya muka mereka bagaikan bulan purnama.
  • Tentang Kami

    Di luar pengetahuan kita, banyak sekali masyarakat non Muslim yang secara tidak langsung tersentuh oleh akhlak atau ajaran Islam, hal ini bisa terjadi disebabkan pergaulan sehari hari dengan orang terdekat yang Muslim, lingkungan yang mayoritas Muslim atau juga kebenaran ajaran Islam yang dapat diterima dengan logika bahkan dari mimpi. ...

  • Ikrar Pengucapan SAHADAT

    “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Alloh mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ”Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab :”Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi “. (Kami lakukakn yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (kekuasaan Tuhan)” (QS Al A’raaf : 172

  • Pengajian Muallaf

    Ini menjadi salah satu bentuk antusiasme dan semangat Para Muallaf dalam membaca Alquran maupun Iqro. Karena dalam kegiatan pengajian ini, tak ada perbedaan antara yang sudah pandai membaca ataupun yang masih belajar Iqro. Semuanya sama, memiliki andil dalam membaca Alquran secara bertahap setiap kali pengajian...

  • Launching

    Tahukah kita apa sebenarnya anugrah terindah dalam hidup kita? Anugrah terindah itu adalah ketika kita menjadi seorang muslim,kenapa ? karena dengan menajadi seorang muslim kita bisa mengenal Alloh dan rosulnya, mengenal akhirat (yang sebenarnya kehidupan abadi kita) hingga orang-orang muslim selalu berusaha berbuat baik kepada sesama....

  • Khitan Muallaf

    Demi menjalankan perintah Rosululloh SAW dia bersedia di khitan yang usianya sudah dewasa, sesuai Sabdanya : "Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku" (H.R. Bukhari Muslim)

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rukun IMAN

Posted by Bina Muallaf On 04.48 No comments

Rukun IMAN ada 6, yaitu :

1. Iman Kepada Allah

Pengertian iman kepada Allah adalah iman atau yakin bahwa allah adalah ilah(sembahan)yang benar hanya allah yang berhak disembah tanpa menyembah kepada yang lain karena dialah pencipta hamba-hamba-nya dialah yang memberi rizeki kepada manusia. yang mengetahui segala perkara yang dilakukan manusia baik yang di lakukan secara terang terangan atau sembunyi-sembunyi dialah yang maha kuasa yang memberikan pahala bagi yang taat kepada-nya dan mengazab manusia yang berbuat maksiat.Untuk tujuan ibadah inilah Allah menciptakan jin dan manusia sebagaimana di nyatakan dalam firman-nya;
Dan aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-ku aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya memberi aku makan. sesunguhnya allah. dialah maha pemberi rizki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh(adz dzariat;56-58)

2. Iman Kepada Para Malaikat-Nya

Iman kepada malaikat adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat, yang diciptakan dari cahaya. Mereka, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah, adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan. Adapun yang diperintahkan kepada mereka, mereka laksanakan. Mereka bertasbih siang dan malam tanpa berhenti. Mereka melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam riwayat-riwayat mutawatir dari nash-nash Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Jadi, setiap gerakan di langit dan di bumi, berasal dari para malaikat yang ditugasi di sana, sebagai pelaksanaan perintah Allah Azza wa Jalla. Maka, wajib mengimani secara tafshil (terperinci), para malaikat yang namanya disebutkan oleh Allah, adapun yang belum disebutkan namanya, wajib mengimani mereka secara ijmal (global).

3. Iman Kepada Kitab-Kitab

Maksudnya adalah, meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah memiliki kitab-kitab yang diturunkan-Nya kepada para nabi dan rasul-Nya, yang benar-benar merupakan Kalam (firman, ucapan)-Nya. Ia adalah cahaya dan petunjuk. Apa yang dikandungnya adalah benar. Tidak ada yang mengetahui jumlahnya selain Allah. Wajib beriman secara ijmal, kecuali yang telah disebutkan namanya oleh Allah, maka wajib baginya mengimaninya secara tafshil, yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur'an. Selain wajib mengimani bahwa Al-Qur'an diturunkan dari sisi Allah, wajib pula mengimani bahwa Allah telah mengucapkannya sebagaimana Dia telah mengucapkan seluruh kitab lain yang diturunkan. Wajib pula melaksanakan berbagai perintah dan kewajiban serta menjauhi berbagai larangan yang terdapat di dalamnya. Al-Qur'an merupakan tolok ukur kebenaran kitab-kitab terdahulu. Hanya Al-Qur'anlah yang dijaga oleh Allah dari pergantian dan perubahan. Al-Qur'an adalah Kalam Allah yang diturunkan, dan bukan makhluk, yang berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya.

4. Iman Kepada Rasul-rasul

Iman kepada rasul-rasul adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah telah mengutus para rasul untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya. Kebijaksanaan-Nya telah menetapkan bahwa Dia mengutus para rasul itu kepada manusia untuk memberi kabar gembira dan ancaman kepada mereka. Maka, wajib beriman kepada semua rasul secara ijmal sebagaimana wajib pula beriman secara tafshil kepada siapa di antara mereka yang disebut namanya oleh Allah, yaitu 25 diantara mereka yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur'an. Wajib pula beriman bahwa Allah telah mengutus rasul-rasul dan nabi-nabi selain mereka, yang jumlahnya tidak diketahui oleh selain Allah, dan tidak ada yang mengetahui nama-nama mereka selain Allah Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi. Wajib pula beriman bahwa Muhammad shalalallahu alaihi wa salam adalah yang paling mulia dan penutup para nabi dan rasul, risalahnya meliputi bangsa jin dan manusia, serta tidak ada nabi setelahnya.

5. Iman Kepada Hari Kiamat

Iman kepada kebangkitan setelah mati adalah keyakinan yang kuat tentang adanya negeri akhirat. Di negeri itu Allah akan membalas kebaikan orang-orang yang berbuat baik dan kejahatan orang-orang yang berbuat jahat. Allah mengampuni dosa apapun selain syirik, jika Dia menghendaki. Pengertian alba'ts (kebangkitan) menurut syar'i adalah dipulihkannya badan dan dimasukkannya kembali nyawa ke dalamnya, sehingga manusia keluar dari kubur seperti belalang-belalang yang bertebaran dalam keadaan hidup dan bersegera mendatangi penyeru. Kita memohon ampunan dan kesejahteraan kepada Allah, baik di dunia maupun di akhirat.

6. Iman Kepada Takdir (Qodar)

Iman kepada takdir adalah meyakini secara sungguh-sungguh bahwa segala kebaikan dan keburukan itu terjadi karena takdir Allah. Allah ta'ala telah mengetahui kadar dan waktu terjadinya segala sesuatu sejak zaman azali, sebelum menciptakan dan mengadakannya dengan kekuasaan dan kehendak-Nya, sesuai dengan apa yang telah diketahui-Nya itu. Allah telah menulisnya pula di dalam Lauh Mahfuzh sebelum menciptakannya.

Banyak sekali dalil mengenai keenam rukun Iman ini, baik dari segi Al-Qur'an maupun As-Sunnah. Diantaranya adalah firman Allah Ta'ala:

''Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, dan nabi-nabi...'' (Al-Baqarah:177)

''Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut qadar (ukuran).'' (Al-Qomar: 49)

Juga sabda Nabi shalallahu alaihi wa salam dalam hadits Jibril:
''Hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya, dan hari akhir. Dan engkau beriman kepada takdir Allah, yang baik maupun yang buruk.'' (HR Muslim)

0 komentar:

Posting Komentar